Sabtu, 09 Februari 2013

KRI Klewang kapal siluman tercanggih didunia buatan Indonesia

KRI Klewang kapal siluman tercanggih didunia buatan Indonesia. (Photo/Juliatmoko)
KRI Klewang kapal siluman tercanggih didunia buatan Indonesia. (Photo/Juliatmoko)
Sindonews.com - TNI Angkatan Laut kini bisa lebih percaya diri mengamankan nusantara. Sebab kemarin TNI AL meluncurkan sebuah kapal perang KRI Klewang yakni kapal cepat rudal (KCR) Trimaran di galangan kapal milik PT Lundin Industry Invest di Pantai Cacalan Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapal ini buatan Indonesia dan merupakan tercanggih di dunia. Kapal yang ini merupakan alutista TNI AL yang sulit terdeteksi oleh radar. Kapal bernomor lambung 625 ini memiliki panjang keseluruhan 63 meter.

Diberi nama KRI Klewang yang berarti pedang bermata tunggal tradisional Indonesia berasal dari Pulau Madura. Kapal ini mengabungkan sejumlah kecanggihan teknologi menjadi kapal yang unik, berlunas tiga atau trimaran di mana keseluruhan elemen strukturalnya berbahan dasar infus vinylester carbon fiber.

Peluncuran kapal perang itu dilakukan Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Sayyid Anwar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas serta pihak PT Lundin.

"Kapal ini merupakan pengembangan lanjutan dari riset agar TNI AL tetap diperhitungkan du dunia internasional. Kapal ini sangat canggih dan baru ada di Amerika Serikat dan Indonesia," kata Laksamana Sayyid Anwar, Jumat 31 Agustus 2012.

Dia juga mengatakan, KRI Klewang ini dianggarkan dari pengadaan dana sisa devisa anggaran tahun 2009 yang kemudian pengerjaan kapal dilakukan oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi.

"Kapal cepat siluman ini merupakan yang pertama dengan menggunakan rudal dan berlunas trimaran. Kapal ini tidak bisa terdeteksi oleh radar, karena menggunakan bahan khusus salah satunya dari komposit," ujarnya.

Dia berharap dengan pengadaan alutista yang semakin canggih juga nantinya pengoperasian dilakukan dengan baik agar bisa memperpanjang usia lama alutista. Spesifikasi kapal memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK.

Dikabarkan kapal ini menelan dana sebesar Rp100 miliar lebih dari APBN dalam lima tahun terakhir.

Menurut Laksamana Sayyid Anwar, KRI Klewang ini dipersenjatai peluru kendali dengan jarak tembak hingga 120 kilometer. Dalam peluncuran kapal ini masih baru selesai 90 persen dan dalam proses ditarik dari galangan ke perairan Selat Bali dan dilanjutkan pelengkapan kapal akan dilakukan di Pangkalan TNI AL Banyuwangi.

Sedangkan Direktur PT Lundin Industry Invest Lizza Lundin dan John Lundin mengatakan, kapal ini merupakan hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd/PT Lundin dan arsitek kapal LOMOCean dari Selandia Baru yang dilakukan secara intensif selama 24 bulan.

"Hasil kolaborasi tersebut merepresentasikan suatu langkah maju dalam penggunaan teknologi maju di bidang pembuatan kapal perang," kata Lizza.

Penggunan bahan baku carbon foam sandwich untuk aplikasi kapal dalam skala yang luas seperti itu merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan di luar Skandinavia dan merupakan suatu representasi kemutakhiran teknologi di bidang rekayasa structural dan produksi.

Dengan kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, kapal ini didesain untuk berpatroli di pesisir yang panjang. Bentuk lambung dirancang agar kapal dapat melaju dengan kecepatan yang tinggi namuun dengan tetap memperhatikan kemampuan kru atau kapal untuk beroperasi di laut curam dan pendek yang merupakan karakteristik garis pantai di kepulauan di Indonesia.

Sedangkan bagian bawah garis air telah dioptimalkan untuk dapat mencapai kecepatan jelajah yang cukup jauh. Pajang, posisi melintang dan membujur serta kemampuan peredaman dari masing-masing lunas telah dirancang secara khusus guna daya tahan terbaik dengan menggunakan analisa slender body dan towing tank.

Desain struktural, meskipun masih memerlukan persetujuan dari Germanischer Lloyd di Hamburg Jerman, menggunakan metodelogi desain yang dirancang khusus untuk geometri dari sebuah kapal berlunas tiga yang dapat memecah ombak.

Konstruksi kapal ini menawarkan beberapa keunggulan, antara lain lebih ringan terbuat dari carbon fiber yang telah dilaminasi mememiiki tingkat kepadaatan separuh lebih rendah daripada alumunium, efisien dalam biaya perawatan carbon composite tidak dapat berkarat dan memiliki batas kelelahan yang tinggi, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar.

Karena bentuk panel yang benar-benar datar yang didapat, karena tidak adanya distorsi selama proses perakitan), tingkat keakurasian geometris yang sangat tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas dan suara yang rendah.

Untuk tenaga dan sistim propulsi, kapal ini menggunakan beberapa mesin diesel MAN V 12 dan waterjet MJP 550 yang mana terletak di lunas tengah dan juga di masing lunas kiri dan kanan guna menghasilkan tenaga pendorong yang maksimum dan kemampuan bermanuver yang baik.

"Ruang akomodasi disediakan untuk 29 orang kru kapal pada tiga lantai dek termasuk anjungan kapal dan ruang kendali, dan juga disediakan fasilitas dan peralatan termasuk kapal Rigid Inflatable Boat sepanjang 11 meter yang dapat dipergunakan untuk penerjunan pasukan khusus," katanya.

KRI Klewang dapat dipersenjatai dengan berbagai tipe sistim rudal, termasuk Type 705 (up to 8), RBS15, Penguin atau Exocet, dan senjata canon 40 57 mm serta Close in Weapon System (CIWC).

Sistim persenjataan kapal ini akan disupplai secara turn key oleh CSIC dan CPMIEC dari China, yang mana sistim tersebut akan meliputi rapid fire CIWC, combat control dan sistim rudal. Konfigurasi persenjataan masih dirahasiakan.

Senjata atau rudal ini dapat ditempatkan di bagian tertinggi di atas dek, yang mana hal ini akan memberikan kemampuan penglihatan dan penembakan yang baik. Sensor juga dapat ditempatkan di bagian yang sama.

Kesemua hal tersebut tidak akan mengurangi stabilitas kapal ini. Kapal itu akan diselesaikan secara sepenuhnya setelah peluncuran dan kemudian akan diikuti dengan uji coba laut dan training yang intensif sebelum dioperasionalkan di tahun 2013.
Sumber: http://nasional.sindonews.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar